Senin, 07 Februari 2011

Kompetisi Web Kompas Muda & AQUA


Petualangan Sang Air

Siapa yang tidak kenal dengan air? Pribadi yang mengalir, menyejukkan, dan menyembuhkan itu? Ya. Mengalir di mana pun dirinya berpetualang, menyejukkan pori-pori kulit kehidupan, dan menyembuhkan di saat revitalisasi sistem dibutuhkan. Mempunyai massa, menempati ruang, bergerak ke segala arah, melarutkan berbagai zat, dan meresap melalui celah-celah kecil merupakan sedikit dari banyaknya ciri khas air. Kenyataannya, air telah berkontribusi dan berkelana jauh mengarungi dimensi beserta portal-portal kehidupan.

Air bukan sekadar senyawa H2O, tetapi prajurit yang mengemban tugas mulia bagi peradaban makhluk hidup. Air rela mengabdikan dirinya demi keberlangsungan makhluk hidup yang selalu membutuhkan uluran tangannya dalam memenuhi kebutuhan di dunia ini untuk meregenerasikan anak-cucu mereka. Air juga menggunakan prinsip memberikan sebanyak-banyaknya daripada menerima sebanyak-banyaknya. Terlebih lagi, air tidak pernah mengeluh, membantah, apalagi memaki. Terlalu banyak manfaat yang indah dari air untuk kita campakkan.

Namun, air tidak selamanya baik. Dia memilih untuk tidak baik bukan karena dia yang  berkehendak, tetapi merupakan bukti penyelewengan manusia yang membengkak. Iklim yang berubah, pelelehan es di kutub, dan banjir-banjir yang membahana merupakan bukti nyata penyiksaan yang dilakukan air kepada kita. Jelas bukan tanpa tujuan air melakukan itu kepada kita tetapi dirinya terpaksa melakukan itu semua untuk menyadarkan kita betapa berharga dan mulia ciptaan-Nya.

Lihatlah langit di saat sedih. Siapa yang menjembatani langit yang sedang bersedu sedan itu dengan bumi? Lihatlah pohon-pohon yang layu dan malu. Siapa yang menjadi penggerak untuk bertumbuh? Lihatlah manusia yang kalah dalam serbuan dahaga. Siapa yang menjadi oasis dalam kalibernya? Pernahkah kita bertafakur bahwa air tercipta dari unsur yang sama sekali berbeda? Pernahkah terlintas di benak kita bahwa sebenarnya oksigen dan hidrogen merupakan kerabat yang dengan mudahnya mendatangkan api? Pernahkah kita belajar dari perbedaan yang menopang kehidupan kita selama ini? Pernahkah Anda bayangkan hidup tanpa air? Haruskah kita membinasakan air dengan bentuk kesewenangan kita? Apa yang terjadi apabila mata air di seluruh dunia hanya diperuntukkan bagi orang-orang penting di luar sana? Masihkah kita menganggap semua ini hanya sebuah ketidakpentingan belaka?

Sudah saatnya bagi kita membalas budi baik yang telah air berikan kepada kita selama ini. Bukankah hidup ini lebih indah jikalau kita saling mengasihi? Air memberikan apa yang kita butuhkan dan kita harus memerlakukan air sebagai sahabat sekaligus ksatria kehidupan kita. Tidak melulu kita memulainya dari hal yang kelihatannya besar, cukuplah dari hal-hal yang sederhana tetapi mempunyai pengaruh yang luar biasa di kehidupan mendatang. Semoga dengan kesadaran kita sebagai makhluk yang dianggap paling sempurna oleh-Nya dapat melestarikan dan saling mengingatkan bahwa air layak untuk masa depan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar